Thursday, March 26, 2015

VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI

VISI
Mewujudkan SIKL sebagai institusi pendidikan yang bertaqwa, berbudi dan berbudaya, berprestasi, serta berwawasan global.”
MISI
  1. 1. Melaksanakan ibadah agama sesuai dengan agama masing-masing yang berlaku di Indonesia.
  2. 2. Memiliki nilai budi dan budaya sebagai jati diri generasi penerus bangsa.
  3. 3. Meraih prestasi di bidang akademik dan non-akademik.
  4. 4. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum nasional dengan menyesuaikan pada tuntutan global.
TUJUAN
  • 1. Mewujudkan insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
  • 2. Mewujudkan generasi yang memiliki nilai-nilai budi dan budaya sesuai dengan karakter bangsa.
  • 3. Mewujudkan insan yang berprestasi di bidang akademik dan non-akademik.
  • 4. Mewujudkan insan yang memiliki kemampuan berdaya saing ditingkat global.
Strategi yang dikembang untuk mencapai tujuan adalah:
  • 1. Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  • 2. Menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya serta mengamalkan nilai-nilai karakter bangsa.
  • 3. Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta mengikuti lomba-lomba baik tingkat nasional maupun internasional.
  • 4. Berperan aktif dalam kegiatan akademik dan non-akademik sesuai dengan tuntutan global.

SEJARAH SIKL

Sejarah berdirinya SIK dimulai sejak dibukanya kembali Kantor Penghubung Republik Indonesia untuk Malaysia, 1967. SIK dibuka untuk memenuhi keperluan pendidikan bagi putera-puteri pegawai KBRI Malaysia. Atase Pendidikan saat itu, Bapak Bambang Sumadio menanggapi positif dan meskipun dengan sarana prasarana yang terbatas, cikal bakal SIK sudah mulai dalam bentuk pembelajaran seminggu sekali, setiap Hari Sabtu, oleh hanya dua orang guru saat itu, Bapak Umar Rauf dan Bapak Rawi Hadis.Kegiatan belajar berlangsung tersendat dan  sempat dihentikan karena mengalami kesulitan dalam pembiayaan.
Setelah Atase Pendidikan dan Kebudayaan diserah terimakan kepada Bapak Muhammad Alwi Oemry. Kegiatan belajar dibuka kembali. Prakarsa untuk mendirikan SIK itu memperoleh dukungan sepenuhnya dari Bapak Mayjen H. A. Thalib Gelar Deputi Santio Bawo, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Malaysia beserta jajarannnya. SIK diresmikan pada 10 Juli 1969 dengan pengguntingan pita oleh Ibu Nurdjanah Thalib,  istri Duta Besar LBBP, dan kata sambutan dari Yang Mulia Dato’ Haji Abdul Rachman Yakob, Menteri Pelajaran Malaysia pada saat itu. Doa penutup disampaikan oleh Bapak R.S. Sofyan, yang menjadi guru mata pelajaran Agama. Atase Pendidikan dan Kebudayaan,.SIK, Bapak Muhammad Alwi Oemry ditugaskan sebagai kepala SIK yang pertama. Secara resmi pendirian SIK telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 05/1971 tanggal 7 Januari 1971.